Kondisi ekonomi, sosial, budaya dan politik diindonesia serta profil menteri sosial

Kondisi ekonomi, sosial, budaya dan politik di Indonesia

Ekonomi Indonesia
Indonesia memiliki ekonomi berbasis-pasar di mana pemerintah memainkan peranan penting. Pemerintah memiliki lebih dari 164 BUMN dan menetapkan harga beberapa barang pokok, termasuk bahan bakar, beras, dan listrik.

Sosial Indonesia
Secara spesifik keadaan sosial budaya Indonesia sangat kompleks, mengingat  penduduk Indonesia kurang lebih sudah di atas 200 juta dalam 30 kesatuan suku bangsa. Oleh karena itu pada bagian ini akan dibicarakan keadaan sosial budaya Indonesia dalam garis besar. Kesatuan politis Negara Kesatuan Republik Indonesia  terdiri atas 6000 buah pulau yang terhuni dari  jumlah keseluruhan sekitar 13.667 buah pulau. Dapat dibayangkan bahwa bahasa Indonesia yang dijadikan sebagai bahasa nasional.

Kebudayaan Indonesia
Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:

“Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bai Masyarakat Pendukukungnya, Semarang: P&K, 199”

Politik Indonesia
Indonesia adalah sebuah negara hukum yang berbentuk kesatuan dengan pemerintahan berbentuk republik dan sistem pemerintahan presidensialdengan sifat parlementer. Indonesia tidak menganut sistem pemisahan kekuasaan melainkan pembagian kekuasaan. Walaupun ± 90% penduduknya beragama islam, Indonesia bukanlah sebuah negara islam.

Cabang eksekutif dipimpin oleh seorang Presiden yang merupakan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan yang dibantu oleh seorang Wakil Presiden yang kedudukannya sebagai pembantu presiden diatas para menteri yang juga pembantu presiden. Kekuasaan legislatif dibagi di antara dua kamar di dalam Majelis Permusyawaratan Rakyat/MPR yaitu, Dewan Perwakilan Rakyat/DPR dan Dewan Perwakilan Daerah/DPD. Cabang yudikatif terdiri dari Mahkamah Agung/MA yang dan sebuah Mahkamah Konstitusi/MK yang secara bersama-sama memegang kekuasaan kehakiman.
Berikut daftar susunan menteri Kabinet Indonesia Maju: 
1. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan: Mahfud MD 
2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Airlangga Hartarto 
3. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Muhadjir Effendy 
4. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi: Luhut B Pandjaitan 
5. Menteri Pertahanan: Prabowo Subianto 
6. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno 
7. Menteri Dalam Negeri: Jenderal (Pol) Tito Karnavian 
8. Menteri Luar Negeri: Retno LP Marsudi 
9. Menteri Agama: Jenderal Fachrul Razy 
10. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Yasonna Laoly 
11. Menteri Keuangan: Sri Mulyani 
12. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Nadiem Makarim 
13. Menteri Kesehatan: dr Terawan 
14. Menteri Sosial: Juliari Batubara 
15. Menteri Tenaga Kerja: Ida Fauziah 
16. Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang Kartasasmita 
17. Menteri Perdagangan: Agus Suparmanto 
18. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM): Arifin Tasrif 
19. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR): Basuki Hadimuljono 
20. Menteri Perhubungan: Budi Karya Sumadi 
21. Menteri Komunikasi dan Informasi: Johny G Plate 
22. Menteri Pertanian: Syahrul Yasin Limpo 
23. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya 
24. Menteri Kelautan dan Perikanan: Edhy Prabowo 
25. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT): Abdul Halim Iskandar 26. Menteri Agraria Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN): Sofyan Djalil 
27. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas: Suharso Monoarfa 
28. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB): Tjahjo Kumolo 
29. Menteri BUMN: Erick Thohir 
30. Menteri Koperasi dan UKM: Teten Masduki 
31. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Wishnutama 
32. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: I Gusti Ayu Bintang Darmawati
33. Menristek Bambang Brodjonegoro 
34. Menteri Pemuda dan Olahraga: Zainudin Amali 
35. Kepala Staf Kepresidenan: Moeldoko 
36. Sekretaris Kabinet: Pramono Anung 
37. Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM): Bahlil Lahadalia 
38. Jaksa Agung: Burhanudin

PROFIL MENTERI SOSIAL (Juliari Peter Batubara)



Juliari Peter Batubara (lahir di Jakarta, 22 Juli 1972; umur 47 tahun) adalah Menteri Sosial pada Kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Presiden Joko Widodo-K.H Mar'uf Amin periode 2019-2024. Juliari Peter Batubara resmi dilantik sebagai Menteri Sosial ke-30 oleh Presiden Joko Widodo pada 23 Oktober 2019.

Juliari Peter Batubara adalah seorang politikus Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Ia menjabat sebagai anggota DPR dalam dua periode masa jabatan untuk daerah pemilihan Jawa Tengah I, dimana ia berada dalam Komisi VI yang menangani Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM dan BUMN, serta Standardisasi Nasional. Ia juga menjadi Wakil Bendahara Umum PDI-P periode 2019-2024.

Pendidikan
SD di St.Franciscus ASISI Tebet Jakarta
SMP di St.Franciscus ASISI Tebet Jakarta
SMA N 8 Jakarta
Riverside City College
Chapman University di Amerika Serikat.

Karir
Sebelum masuk dunia politik, Juliari sempat menjadi petinggi beberapa perusahaan, yakni PT Wiraswasta Gemilang Indonesia, PT Arlinto Perkasa Buana, PT Bwana Energy, dan PT Tridaya Mandiri.Lalau beliau pada tahun 2010 menjadi wakil bendahara umum DPP PDI Perjuangan sampai-sekarang, menjadi wakil sekertaris fraksi PDI Perjuangan DPR RI-sampai sekarang, anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan 2014-sekarang, wakil ketua BKSAP DPR RI-sampai sekarang, ketua panja kerjasama ekonomi regional BKSAP DPR RI-sampai sekarang dan sekarang menjadi Menteri Sosial. Ia juga sempat menjadi Ketua Harian Asosiasi Produsen Pelumas Indonesia (Aspelindo) pada 2007-2014. Selain itu, Juliari juga pernah menjadi Wakil Ketua Komite Tetap Akses Informasi Peluang Bisnis-Bidang UMKM Kadin pada 2009-2010.

Komentar